Kamis, 16 Februari 2012

Indonesia akan Miliki Tank Leopard tahun 2014

 


Pembelian 100 tank Leopard dari Belanda untuk TNI diharapkan akan selesai sebelum 2014.

"Saat ini, kita belum menyelesaikan tahap  penjajakan. Tim kita masih melakukan pembicaraan dan semua diharapkan selesai sebelum 2014," kata Jenderal Pramono Edhie Wibowo, Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) TNI.

Akhir bulan lalu, Tim dari pejabat militer berangkat ke Belanda untuk melihat langsung tank Leopard.

"Sekali lagi saya tegaskan, kalau Belanda menjual kami beli, tapi kalau tidak kami pergi. Tunggu saja perkembangan berikutnya," tambahnya.

Pihaknya mengatakan, Jerman juga telah memberikan penawaran. Tank buatan Jerman akan menjadi alternatif jika kesepakatan dengan Belanda tidak berhasil.

"Memang ada tawaran alternatif dari Jerman. Namun, kami belum mengambil keputusan. Yang pasti sebelum 2014 sudah selesai," Kata Promono.

Pemerintah telah mengalokasikan dana Rp 14 triliun (US $ 1,55 miliar) untuk modernisasi persenjataan militer. Sebanyak $ 280 juta digunakan untuk pembelian tank. "Diantaranya penambahan helikopter, pengadaan panser dan anoa oleh PT Pindad, dan sistem persenjatan utama. Tank Leopard hanya bagian kecil saja," katanya.

Tahun ini, TNI direncanakan membeli meriam, rudal anti pesaat, peluncur roket dan senjata lainnya.

Beginilah Kerja Alat penghemat BBM SMKN 2 Langsa

Teknologi penghemat BBM dengan menggunakan gas hidrogen yang dipecah dari molekul air memang bukan teknologi baru. Namun tidak ada yang praktis seperti yang digarap siswa SMK 2 Langsa Aceh.

Demikian klaim Kepala Sekolah SMK 2 Langsa Aceh Makmur Lingga di kantor detikcom, Jalan Warung Buncit, Jakarta, Jumat (10/2/2012).

"Banyak yang menyangka ini teknologi baru padahal bukan, teknologinya sudah lama, namun tidak berkembang. Itu memang sengaja ditahan, tetapi yang pasti seluruh dunia sedang mengembangkan ini," ujarnya.

Jika kita melakukan penelusuran singkat di internet, riset tentang gas hidrogen sebagai bahan bakar sangat banyak. Sebut saja gas Brown, atau HHO. Di pasaran lokal pun sebenarnya sudah banyak yang mengeluarkan alat ini.

"Di seluruh dunia dikenal HHO, gas Brown, di seluruh dunia ada, cuma belum ada yang seditel ini," ujar Win Wan Nur, peneliti jebolan Universitas Syah Kuala dari Green Energy Institute yang mendampingi SMK 2 Langsa mengembangkan alat pengirit BBM ini.

Teknologi hidrogen ini menurutnya sudah open source, siapa pun bisa mengembangkannya. "Karena ini kan dikembangkan oleh Stanley Meyer, yang ketika meninggal, diwasiatkan teknologi ini jangan dipatenkan agar bisa dikembangkan dan kita salah satunya yang mengembangkan," ujarnya.

"Kenapa menggaet SMK, karena untuk aplikasi ke mobil butuh keahlian anak SMK ada otomotif, listrik, mekanik dan lainnya," ujarnya.

Sebenarnya bagaimana cara kerja generator gas hidrogen dari air yang dinamai WaVe++SMK? WaVe sendiri merupakan singkatan dari Water as a Vehicle's Fuel, mengacu pada fungsi alat tersebut yang menjadikan air sebagai bahan bakar.

Intinya gas hidrogen yang dihasilkan dari pemecahan molekul air akan masuk bersama ke intake manifold mesin.

Di ruang bakar mesin yang biasanya hanya ada udara kini bercampur dengan hidrogen, dengan angka oktan yang tinggi dari hidrogen, piston di ruang bakar pun akan bergerak lebih cepat dan membuat pembakaran lebih sempurna dan emisi pun rendah.

"Gas hidrogen ini kan oktannya tinggi bisa 130, tapi sebenarnya harus ada perhitungan lain karena oktan itu kan perbandingan karbon, hidrogen dan oksigen. Ini gas hidrogen HHO ini tidak ada karbonnya, tetapi karena oktannya tinggi membantu bahan bakar terbakar lebih sempurna, biasanya kalau oktan rendah, minimal 30 persen bahan bakarnya menjadi emisi. Tetapi kalau ini bahan bakar habis, maka emisinya turun," paparnya.

Beberapa pengguna yang sudah menjajal WaVe++SMK mendapati jarak tempuh kendaraannya bisa naik sampai 2 kali lipat.

"Rata-rata pengguna WaVe++SMK mendapatkan jarak tempuh liter per kilometernya antara 40-60 persen," ujar Makmur.

Malaysia Ingin Kembangkan Wave++SMK

JAKARTA - Siswa-siswi SMK 2 Langsa, Aceh, berhasil membuat alat yang mampu mengubah air jadi bahan bakar kendaraan. Dengan alat ini, kendaraan mampu menghemat bensin atau solar yang dipakainya. Kendaraan pun akan lebih ramah lingkungan. Malaysia rupanya tertarik untuk mematenkan alat bernama WaVe++SMK itu.
"Saya ada undangan dari Kadin di Malaysia. Mereka katanya berminat mengembangkan dan mengambil hak paten alat ini," ujar Kepala Sekolah SMKN 2 Langsa, Makmur Lingga, dalam perbincangan dengan detikcom, Kamis (9/2/2012).
Pihak Malaysia mendengar keberadaan alat tersebut dari alumnus SMKN 2 Langsa yang kebetulan bekerja di Negeri Jiran itu. Rencananya Makmur akan bertolak ke Malaysia untuk mempresentasikan alat tersebut pada Senin mendatang.
"Kita juga berencana mempresentasikan ke Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Indonesia," tambah Makmur.
Ditegaskan dia, WaVe++SMK itu bukanlah prototype, melainkan sudah benar-benar menjadi barang. Jika ada dukungan dari pemerintah, maka bisa dikembangkan dan diproduksi secara massal.
Penelitian dan pengembangan ini dilakukan SMKN 2 Langsa bekerja sama dengan Green Energy Institute. Pihak sekolah juga menggandeng perusahaan Pronto Engineering.
"Ini masih belum 100 persen air, baru sekitar 50 persen. Air masih belum jadi bahan bakar langsung. Ke depannya kami ingin mengembangkan bisa air 100 persen jadi bahan bakarnya," tutur Makmur.
WaVe++SMK terdiri dari 5 komponen yakni generator gas, filter, kontrol elektrik, tangki air, dan pengaturan tegangan. Bahan-bahan utama pembuat alat itu adalah stainless steel. Menurut Makmur, dengan 600 ml air bersih bisa digunakan kendaraan roda empat dan bahkan lebih untuk melaju hingga daya tempuh 2.000 km. Ketika air habis, bisa diisi dengan air biasa.
"Masih tetap menggunakan bensin atau solar, tapi pemakaiannya jadi lebih irit. Selain itu memperbaiki emisi mesin sehingga jadi ramah lingkungan. Bisa membantu mengurangi emisi 20-60 persen," jelas Makmur.

SMKN 2 Langsa Minta Bantuan Jusuf Kalla !!

Siswa SMKN 2 Langsa, Aceh, ingin terus mengembangkan alat pengubah air jadi bahan bakar. Sehingga nantinya kendaraan bisa menggunakan 100 persen air sebagai bahan bakar. Mantan Wapres Jusuf Kalla (JK) rencananya akan diminta bantuan untuk membantu mengembangkan.
"Kami berencana meminta bantuan Pak JK, karena Pak JK itu kan sangat membumi. Sehingga kami rasa beliau mau membantu," ujar Kepala Sekolah SMKN 2 Langsa, Makmur Lingga, dalam perbincangan dengan detikcom, Kamis (9/2/2012).
Menurut Makmur, staf JK telah mengetahui kabar anak-anak SMK yang telah membuat alat pengubah air jadi bahan bakar kendaraan roda 4 dan lebih. Dia berharap hal itu memudahkan dirinya untuk bertemu JK dan bisa mempresentasikan hasil karya anak-anak SMK itu.
"Dana riset selama ini dari lembaga luar. Pernah minta ke Direktorat SMK, tapi katanya nggak ada karena SMK tidak hanya di Langsa. Jadi kita cari sendiri. Kita juga tidak boleh terlalu bergantung, harus mandiri," sambung Makmur.
Alat bernama WaVe++SMK ini bisa dipasang di kendaraan beroda 4, 6, dan 12. Untuk mobil yang memiliki roda empat harganya Rp 3,8 juta. Sedangkan WaVe++SMK untuk bus atau truk harganya Rp 4,9 juta. Namun alat ini belum diproduksi secara massal.
"Ini masih belum 100 persen air, baru sekitar 50 persen. Air masih belum jadi bahan bakar langsung. Ke depannya kami ingin mengembangkan bisa air 100 persen jadi bahan bakarnya," tutur Makmur.
Makmur dan para siswa di SMKN 2 Langsa saat ini juga tengah mengembangkan listrik dari gelombang air laut. Mungkin bukan sesuatu yang baru, namun hal ini tetap menjadi sesuatu yang positif bagi para siswa.
"Tamatan kita yang sudah disertifikasi dipekerjakan di bengkel mobil, sepeda motor, perakitan komputer sekolah. Karena kita tujuannya ingin mandiri," ucap Makmur.
WaVe++SMK terdiri dari 5 komponen yakni generator gas, filter, kontrol elektrik, tangki air, dan pengaturan tegangan. Bahan-bahan utama pembuat alat itu adalah stainless steel.
Menurut Makmur, dengan 600 ml air bersih bisa digunakan kendaraan roda empat dan bahkan lebih untuk melaju hingga daya tempuh 2.000 km. Ketika air habis, bisa diisi dengan air biasa.
Alat ini diklaim tak hanya membuat bahan bakar utama awet, tetapi juga memperbaiki emisi mesin. Sehingga alat ini mampu mengurangi emisi sebanyak 20 hingga 60 persen.

SMKN2 Langsa : Teknologi Bahan Bakar Kami Bukan Tipuan

Kepsek SMKN 2 Langsa mencoba Wave++SMK


Mendengar bahan bakar dari air, publik seperti masih trauma dengan Blue Energy-nya Djoko Suprapto. SMK 2 Langsa yang mengembangkan teknologi bahan bakar air menjamin teknologi mereka bukan tipuan. Untuk membuktikan hal itu, Kepala Sekolah SMK 2 Langsa, Makmur Lingga terbang langsung ke Jakarta dari Aceh mendatangi kantor detikcom, Jalan Warung Buncit, Jakarta, Jumat (10/2/2012).
"Itu kan barangnya sudah ada, dan bahkan sudah dipakai di kendaraan operasional kami, jadi tidak ada tipu menipu. Konsep utama kami adalah, jangan sampai kita menjadi tergantung dengan BBM, dihantui oleh kenaikan harga BBM itu konsep utama kita," tegas Makmur.
Alat yang dapat mengubah air menjadi bahan bakar kendaraan bermotor tersebut diberi nama WaVe++SMK. WaVe merupakan singkatan dari Water as a Vehicle's Fuel, mengacu pada fungsi alat tersebut yang menjadikan air sebagai bahan bakar.
Nama SMK sengaja dilekatkan pada alat ini sebagai bentuk apresiasi kepada SMKN 2 Langsa sebagai institusi yang telah mengembangkan dan merakit alat tersebut.
Makmur menuturkan teknologi ini memang bukan teknologi baru. Teknologi ini terinspirasi dari Stanley Meyer yang berhasil menciptakan mobil yang menggunakan air sebagai bahan bakarnya.

Makmur memasang alat itu di mobil BMW seri 7 tahun 1997 yang dibawanya ke kantor detikcom. Dia pun mendemonstrasikan penggunaan air dari gelas minuman di mobil tersebut. Memang tidak sepenuhnya mesin menggunakan air sebagai bahan bakar. Bensin tetap dipakai, namun hidrogen dari air yang sudah dipecah oleh generator gas WaVe++SMK itu menjadi semacam aditif yang membuat mesin mobil lebih irit BBM dan bersih.

SMKN 2 Langsa , Sekolah Segudang Prestasi !!

Bengkel Mandiri SMKN 2 LANGSA

LANGSA - Dikelilingi pagar biru kuning, SMKN 2 Langsa memiliki luas sekitar lima hektare. Di sekolah inilah para siswa menciptakan alat pengubah air menjadi bahan bakar yang diberi nama "WaVe++SMK".

Setiba di pintu gerbang sekolah mata langsung tertuju pada sebuah ruangan berlabel Unit Produksi Bengkel Mandiri. Beberapa meter dari bengkel itu ada ruangan Makmur Lingga, Spd. Ini dia tempat sang pelopor inovasi teknologi hemat energi berkantor saban harinya. Makmur adalah kepala sekolah tersebut. Ia juga menjadi Ketua Lembaga Green Energy Institut.

Di depan kantor Makmur, ada lapangan basket dan aula. Setelah melewati gerbang utama, rimbun pepohonan berbanjar di sisi kiri dan kanan jalan masuk ke sekolah. Suasana sejuk dan asri sangat terasa di sekolah tersebut.

Ting...tung!!! Bel tanda masuk berbunyi. Satu persatu siswa masuk ke ruangan kelas untuk mengikuti proses belajar mengajar. Semuanya memakai seragam batik.

Sebelum masuk kelas, para siswa yang memiliki kendaraan harus menyimpannya di tempat parkir yang luasnya sekitar 800 meter persegi. Jarak tempat parkir dengan ruang kelas kira-kira 50 meter.

"Bersiap," kata ketua kelas. Langsung para siswa berdiri lalu mengucapkan salam. Sebelum belajar dimulai, siswa diwajibkan membacakan surat Al-Fatihah secara bersama-sama.

Di ruang kelas ukuran 64 meter persegi itulah, siswa-siswa SMKN 2 Langsa digembleng untuk menjadi tenaga kerja yang sesuai dengan keahlian masing-masing.
    
Selain ruang kelas belajar, SMKN 2 memiliki ruang praktek jurusan masing-masing yang kira-kira berukuran 64 meter persegi.

Sebagai tempat berolahraga, sekolah kejuruan ini memiliki sebuah lapangan sepak bola di belakang sekolah.

SMKN 2 Langsa adalah salah satu sekolah menengah kejuruan yang ada di Kota Langsa. SMKN yang terletak di Jalan Jendral Ahmad Yani, Paya Bujok Seulemak, Langsa Barat, ini juga termasuk SMK besar di Indonesia dengan 20 program keahlian.

Dalam blog sekolah ini yang beralamat di http://www.smkn2langsa.sch.id, disebutkan ada beberapa bidang keahlian yang ada di sana yakni Teknik Bangunan, Teknik Listrik, Teknik Elektronika, Teknik Informatika, Teknik Otomotif, Teknik Mesin, dan Teknik Las.

Visi SMKN 2 Langsa ialah menjadi Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Kejuruan yang memiliki kemampuan memberikan keahlian kompetitif, kreatif, inovatif, ber-etos kerja, berbudaya dan bermartabat, serta siap memasuki pasar kerja internasional.

Maka, salah satu misi yang ingin dijabarkan sekolah ini misalnya meningkatkan kualitas guru agar memiliki sertifikasi nasional atau internasional.

Untuk tempat uji kompetensi telematika, sekolah ini memiliki fasilitas untuk materi praktikum spesialisasi teknik komputer jaringan, spesialisasi programming, dan spesialisasi multimedia.

Sebagai penunjangnya, sekolah memiliki kelengkapan sumber daya di antaranya bidang manajerial dalam mengembangkan penerapan sistem manajemen sesuai business plan. Lalu ada juga asesor kompetensi lulusan S1 dan S2 serta beberapa bidang lagi.

Selain itu, salah satu keunggulan lain di sekolah ini adalah Bengkel Mandiri Service. Ini bengkel yang juga dibuka untuk umum, terutama masyarakat sekitar sekolah yang memiliki kendaraan. Target pasar lain yang juga dibidik bengkel ini ialah mobil-mobil dinas milik Pemerintah Kota Langsa.

Selain Bengkel Mandiri Service, ada juga usaha seperti bengkel perakitan sepeda motor Kanzen EsEmKa, perakitan netbook Advance dan produk-produk Zyrex. Bengkel-bengkel itu berada di dalam komplek SMK dan bergabung dalam satu wadah "One Stop Shopping".

Seperti ditulis dalam blog tersebut, diharapkan ada penambahan pendapatan bagi SMKN 2 Langsa dari bengkel itu untuk digunakan dalam menjalankan proses pembelajaran.

Beberapa keuntungan kecil dari bengkel memang telah memberikan sumbangsih bagi sekolah. Salah satunya rehabilitasi gedung workshop Teknik Informatika. Workshop yang merupakan salah satu andalan sekolah dalam bidang ICT ini diharapkan menjadi workshop yang aktif dalam aktivitas cyberschool di Aceh dan Indonesia.

SMKN 2 Langsa juga beberapa kali pernah bekerjasama dengan pihak luar. Pada pertengahan Februari 2010 misalnya, ada penandatanganan kesepakatan dengan kantor cabang TWI ABM Training and Certification di Johor, Malaysia. TWI merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang sertifikasi pengelasan international.

Dengan MoU itu diharapkan Teknik Las SMK N 2 Langsa dapat menjadi salah satu tempat uji kompetensi welding bersertifikat internasional satu-satunya di Indonesia.[]


Kunjungi Situs SMKN 2 Langsa : http://smkn2langsa.sch.id
 

Selasa, 07 Februari 2012

Sengaja atau Tidak ??

Melakoni comeback usai menjalani hukuman delapan pertandingan, Luis Suarez justru memunculkan kontroversi lain saat dia dengan telak menendang perut Scott Parker. Sengaja atau kecelakaan?

Suarez dimainkan Kenny Dalglish sebagai pengganti saat Liverpool menjamu Tottenham Hotspur dalam lanjutan Liga Inggris, Selasa (7/2/2012) dinihari tadi. Di laga pertamanya usai dapat hukuman delapan pertandingan, striker asal Uruguay itu gagal mencetak gol dan pertandingan berkesudahan 0-0.

Suarez malah membuat kontroversi lain saat dia terlihat menendang Scott Parker di kotak penalti Spurs. Peristiwanya terjadi di menit 69, dalam sebuah moment di muka gawang Brad Fiedel.

Parker dan Suarez terlihat tengah menunggu bola yang saat itu memantul liar ke udara. Untuk memenangi perebutan, Suarez menggunakan badannya untuk mendorong Parker. Dan sesaat kemudian dia melepaskan tendangan bertenaga yang tepat mengenai perut Parker.

Dalam hitungan detik Parker terjatuh dan menahan kesakitan sambil memegangi perutnya. Sementara Suarez langsung mengangkat tangan setelah sadar kalau sasaran tendangannya ternyata bukan bola melainkan tubuh lawannya.

Tak ada ketegangan terjadi akibat insiden tersebut. Suarez sendiri kemudian diganjar kartu kuning oleh wasit.

Perdebatan pun langsung muncul pasca kejadian tersebut. Live commentary match di BBC menilai Suarez sengaja melakukan hal tersebut karena sang striker bahkan tak melihat ke arah bola saat kejadian berlangsung. Dalam beberapa foto yang muncul di internet mata Suarez justru mengarah ke Parker.

Sementara pendapat lain mengatakan sebaliknya, karena Suarez justru sempat memandang ke arah bola yang sedang melayang sebelum akhirnya melepaskan tendangan. Kalau kakinya melayang mengenai Parker itu karena jatuhnya bola memang tepat ke arah berdirinya gelandang internasional Inggris itu.

Belum ada pernyataan resmi apakah insiden tersebut akan diselidiki lebih lanjut oleh FA. Namun tetap saja kejadian tersebut mengundang perdebatan panas, apalagi Suarez baru saja menjalani hukuman berat menyusul aksi rasisnya pada Patrice Evra.

Lihat video insiden Suarez-Parker di sini.