Barcelona - Kubu Real Madrid menyoroti negatif tentang dianulirnya gol Gonzalo Higuain ke gawang Barcelona, padahal gol itu dinilai tidak lahir dari proses yang keliru. Ujung-ujungnya, Jose Mourinho pun disebut benar lagi.
Kekalahan 0-2 di leg I saat menjamu Barca tidak kuasa dikejar Madrid di leg I, Rabu (4/5/2011) dinihari WIB. Di Camp Nou, El Real hanya bisa mengimbangi El Barca 1-1.
Hasil tersebut membuat Madrid kandas di semifinal dan Barca maju ke final, sesuatu yang sudah diprediksi oleh Mourinho usai pertandingan leg I di Santiago Bernabeu.
"Mourinho bilang mustahil untuk Real Madrid memenangi pertandingan ini dan memang begitu," cetus Aitor Karanka, asisten pelatih Madrid yang hadir sebagai pengganti Mourinho yang sedang dihukum, seperti dilansir situs resmi klubnya.
Di pertemuan sebelumnya, Mourinho sempat melayangkan ketidakpuasan terkait hukuman yang diterima para pemainnya dalam laga. Secara tersirat, ia juga menilai Barca lebih dianakemaskan dibandingkan Madrid.
Kali ini, ketidakpuasan kubu Madrid bermuara pada dianulirnya gol Higuain di awal babak kedua. Saat itu ia sukses mengirim bola ke dalam gawang Barca tapi wasit meniup peluit tanda terjadinya pelanggaran usai Cristiano Ronaldo dijatuhkan Gerard Pique dan menimpa Javier Mascherano.
Tayangan ulang memperlihatkan indikasi kalau Ronaldo tidaklah sengaja menjatuhkan Busquets, karena saat itu pun si winger Portugal juga sedang jatuh berguling-guling.
"Semua Madridismo geram dengan apa yang kami lihat malam ini. Dengan waktu tersisa 41 menit lagi, gol yang dianulir mengubah segalanya. Faktanya ada di sana. Semua orang bilang golnya sah."
"Seluruh dunia melihatnya dan akan terus melihatnya. Ribuan mata menyaksikan apa yang terjadi di laga pertama dan juga di sini. Saya sudah bilang perwasitan hari ini akan mudah karena pertandingan secara virtual sudah usai setelah apa yang terjadi di Bernabeu. Sekali lagi pelatih (Mourinho) benar lagi," papar Karanka.
Berkaitan dengan hal tersebut, ia pun menyesalkan hasil yang lahir di leg I karena menilai sebenarnya Barca dan Madrid punya kekuatan setara.
"Kami sudah menyudahi laga dengan sebelas lawan sebelas dan dalam empat laga ada dua hasil imbang, satu kemenangan dan satu kekalahan. Jika saja kami tiba di sini dengan hasil 0-0 di leg pertama dan sebelas pemain...," lugasnya berandai-andai.
================================================== ===
Ayo skandal lagi, sepertinya Barca memang harus menang melalui Skandal
Sumber: Detiksport.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar