Partner

Sabtu, 30 Juli 2011

Kilas Balik / Latar Belakang Final Liga Champions 2005 : LIVERPOOL vs AC MILAN

25 Mei 2005
Stadion Olimpiade Kemal Ataturk, Istanbul
Wasit: Manuel Mejuto Gonzalez
Penonton: 70.024 orang

AC Milan 3-3 Liverpool
(2-3 adu penalti)
(Paolo Maldini 1', Hernan Crespo 38', 42';
Steven Gerrard 54', Vladimir Smicer 56', Xabi Alonso 60')

Milan
1- Dida
2- Cafu
3- Paolo Maldini
31- Jaap Stam
13- Alessandro Nesta
21- Andrea Pirlo
8- Gennaro Gattuso / 10- Rui Costa (112')
20- Clarence Seedorf / 27- Serginho (86')
22- Kaka
7- Andriy Shevchenko
11- Hernan Crespo / 15- Jon Dahl Tomasson (85')

Liverpool
1- Dudek
3- Steve Finnan / 16- Dietmar Hamann (46')
21- Djimi Traore
23- Jamie Carragher
4- Sami Hyypia
14- Xabi Alonso
10- Luis Garcia
6- John Arne Riise
8- Steven Gerrard
7- Harry Kewell / 11- Vladimir Smicer (23')
5- Milan Baros / 9- Djibril Cisse (85')

Dinding stadion Kemal Ataturk seperti setipis kertas. Dari kamar ganti Liverpool, sorak sorai pemain AC Milan di ruangan yang berbeda begitu jelas terdengar. Semua pemain Liverpool tertunduk lesu. Tak ada yang berani menegakkan kepala. Pada malam final Liga Champions 2004/05 itu, Milan memberikan pukulan telak kepada Liverpool. Milan mampu unggul 3-0 saat jeda. Bek veteran Paolo Maldini membuka keunggulan pada menit pertama pertandingan. Sebelum turun minum, Hernan Crespo menambahnya dengan dua gol. Awal yang sempurna.

Tak mau disetir kemurungan, Rafael Benitez menghimpun nafas dan berdiri di tengah para pemainnya. Sang manajer sadar, dia hanya punya waktu 15 menit untuk mengembalikan kepercayaan diri tim. Ketika berjalan dari bangku cadangan menuju ruang ganti, benak Benitez dipusingkan mencari-cari kalimat dalam bahasa Inggris yang tepat untuk "menghidupkan" para pemainnya. Kalimat yang kemudian meluncur dari mulutnya sederhana saja.

"Jangan tundukkan kepala kalian. Kita Liverpool. Kalian bermain untuk Liverpool. Jangan lupakan itu. Kalian harus tetap menegakkan kepala kalian untuk suporter. Kalian harus melakukkannya untuk mereka", serunya.

"Kalian tak pantas menyebut kalian pemain Liverpool kalau kepala kalian tertunduk. Kalau kita menciptakan beberapa peluang, kita berpeluang bangkit dalam pertandingan ini. Percaya lah kalian mampu melakukannya. Berikan kesempatan buat kalian sendiri untuk keluar sebagai pahlawan."

Sebelum tim keluar kamar ganti, Rafa menyusun skema formasi baru di papan tulis. Untuk menghambat Kaka, Rafa meminta Dietmar Hamann bersiap tampil menggantikan Djimi Traore. Namun, ketika diberitahu Steve Finnan mengalami cedera, Benitez memanggil kembali Traore yang sudah mencopot sepatu dan berjalan ke kamar mandi. Keputusan terakhir, Finnan keluar, Hamann masuk.

Rafa sadar, tak ada lagi ruginya mengorbankan seorang pemain bertahan. Liverpool bermain dengan tiga pemain belakang dan kapten Steven Gerrard didorong lebih ke depan. Liverpool memang harus bangkit, sekarang atau tidak sama sekali.

Inilah lima belas menit yang menentukan. Lima belas menit yang mengubah segalanya. Babak kedua menjadi milik Liverpool. Sembilan menit berjalan, Liverpool menyulut sumbu ledak stadion. Dalam rentang enam menit berikutnya, Liverpool ganti mengendalikan situasi. Steven Gerrard memberikan gol inspirasional lewat sundulan kepala menyongsong umpan John Arne Riise. Tak lama berselang, tendangan keras jarak jauh Vladimir Smicer tak dapat ditahan Dida. Belum lagi Milan menata diri, pada menit ke-60, Gerrard dijatuhkan di kotak penalti oleh Gennaro Gattuso. Penalti! Awalnya, eksekusi Xabi Alonso sempat ditahan Dida, tapi bola muntah langsung disambar Alonso.

Cerita belum selesai. Kedudukan 3-3 bertahan hingga 90 menit. Pertandingan diperpanjang hingga 30 menit, tapi tetap tak bisa menentukan pemenang. Juara Liga Champions musim itu pun harus diselesaikan melalui babak adu penalti.

Sebelum "babak perjudian" itu dimulai, Jamie Carragher datang menghampiri kiper Jerzy Dudek. Carra menyarankan Dudek agar melakukan "sesuatu" untuk mengacaukan konsentrasi pemain Milan. Dudek langsung teringat rekaman video yang pernah disaksikannya. Kaki spaghetti! Saat adu penalti final Piala Champions 1984 melawan AS Roma, pendahulu Dudek, Bruce Grobbelaar, memelintir-melintir kakinya. Entah memang berpengaruh atau tidak, Grobbelaar berhasil membawa Liverpool menang dan merebut Piala Champions.

Trik yang sama dipakai Dudek ketika Andriy Shevchenko bertugas sebagai eksekutor terakhir Milan. Terbukti, trik kuno itu berhasil. Eksekusi Sheva mengarah ke tengah gawang dan dengan sebelah tangan, Dudek menahannya. Liverpool pun merajai Eropa! Jerih payah fans Liverpool yang terus menggemuruhkan dukungan untuk klub kesayangan mereka terbayar sudah!

Mukjizat di Istanbul ini kemudian diabadikan dalam film Fifteen Minutes That Shook The World. Betapa tidak, final Liga Champions musim itu sangat dramatis dan membuktikan segalanya mungkin terjadi di lapangan sepakbola.

Pascafinal Istanbul, hidup tak lagi sama. Tapi, hidup juga berjalan terus. Satu per satu figur pemain heroik, seperti Harry Kewell, Milan Baros, Djibril Cisse, Luis Garcia, Dudek, dan Smicer meninggalkan Anfield dan melanjutkan karir di klub baru.

Sebagian tetap tinggal, terutama Gerrard. Sang kapten sempat disebut-sebut akan hijrah ke Chelsea musim panas 2005 itu. Tapi, Istanbul mengubah segalanya.

"Bagaimana mungkin saya pindah setelah mengalami final seperti ini?" ujar Gerrard.

Arak-arakan bus dengan atap terbuka dan kerumunan satu juta orang, 300 ribu di antaranya memadati St George's Hall, suatu hari di Mei 2005, pasti takkan pernah dilupakan Liverpudlian sepanjang masa.

Sumber: goal.com

Back to home

Minggu, 24 Juli 2011

Timnas Indonesia Tidak nyaman Selama Di Turkmenistan

Ashgabat - Bukan hanya soal lapangan stadion yang buruk, ada sejumlah ketidaknyamanan lain yang dialami tim nasional Indonesia di kandang Turkmenistan. Apa saja?

Indonesia menahan imbang 1-1 Turkmenistan dalam laga di Ashgabat Olympic Stadium, Turkmenistan, Sabtu (23/7/2011) malam WIB. Pertandingan digelar di lapangan yang permukaannya buruk. Dilansir dari situs resmi PSSI, pelatih Wim Risjbergen sampai geleng-geleng kepala terkait kondisi lapangan.

Terkait buruknya lapangan ini, manajemen timnas sempat mempertanyakan kelayakannya kepada perwakilan FIFA di sana. "Bukan Cuma protes, bahkan kita sengaja mendatangi perwakilan AFC dan FIFA di Turkmenistan untuk menanyakan soal lapangan. Namun, mereka juga angkat tangan. Mau bagaimana lagi?," ungkap Desy Christina, media officer timnas senior.

Ketidaknyamanan lain yang dialami timnas adalah terkait pelayanan dari panpel lokal. Timnas disebutkan tidak mendapatkan Liasion Officer (LO)  tetap selama di Turkmenistan. Ketika diberikan LO pengganti, malah tidak bisa berbahasa Inggris sama sekali.

"Walhasil, komunikasi pun harus memakai bahasa tubuh atau isyarat. Banyak kejadian lucu jadinya," ungkap Desy.

Kesulitan lainnya yang didapat di Turkmenistan adalah terbatasnya akses internet dan masalah pada sambungan telepon internasional. Bahkan, demi mendapatkan koneksi internet, ofisial timnas sampai harus meminjam akses ke Federasi sepakbola Turkmenistan.

Sumber: Detiksport

Back To Home

Lyon Undang Liverpool Tawar Aly Cissokho

Kubu Lyon siap melepas Cissokho, karena tidak mampu membayar gaji tinggi.

 

Aly Cissokho, Lyon (Getty Images)
Manajemen Olympique Lyon menegaskan, bila Liverpool menginginkan Aly Cissokho, maka mereka harus membuat penawaran resmi.

Menurut kubu Lyon, spekulasi mengenai transfer Cissokho semakin berkembang di media massa. Namun mereka menyatakan, hingga saat ini Liverpool belum mengajukan penawaran resmi.

“Jika Liverpool menginginkan Cissokho, maka mereka harus datang menemui kami,” tegas Bernard Lacombe, yang telah ditunjuk menjadi penasehat khusus presiden klub Jean-Michel Aulas, kepada L'Equipe.
 
Lacombe juga mengaku sudah siap menjual sejumlah pemain bintang, karena posisi keuangan klub tidak memungkinkan mereka memberikan gaji tinggi. Itu juga yang membuat mereka membatalkan niat untuk membeli ujung tombak Sochaux Marvin Martin.

“Marvin Martin? Harganya antara €10 dan €14 million. Saya berhubungan dengan agennya,” ungkap Lacombe.

“Dia bilang kliennya tertarik untuk bergabung dengan kami. Tapi dengan harga seperti itu, kami tidak bisa menyanggupinya.”


Sumber: Goal.com
Back To Home

Martin Skrtel Optimis Stewart Downing Akan Bersinar

Stewart Downing


Di bursa transfer musim panas ini, Liverpool sudah mendatangkan empat pemain, satu penjaga gawang dan tiga gelandang. Salah satunya adalah Downing, yang akan beroperasi dari sayap kiri.

Sektor sayap kerap menjadi kelemahan utama The Reds dalam beberapa musim terakhir ini. Mereka seperti kesulitan mendatangkan gelandang sayap berkualitas. 
Kedatangan Downing dari Aston Villa dengan nilai transfer sekitar £20 juta, diperkirakan Skrtel akan semakin menambah daya dobrak timnya dengan memberikan umpan-umpan matang pada duet penyerang Luis Suarez dan Andy Carroll.

"Kami sudah mendatangkan beberapa pemain dan mereka semua punya kualitas yang bagus, terutama Downing. Kami berharap ia bisa memberikan permainan terbaiknya dan memperkuat tim ini di sektor sayap," ucap Skrtel melalui situs resmi Liverpool.

Skrtel sendiri tidak sempat memperkuat timnya selama tur pra-musim di Asia karena mengalami cedera. Namun kondisinya sudah semakin membaik dan siap berlatih kembali dalam waktu dekat.

"Saat menjalani pemeriksaan saya sempat diperkirakan harus absen selama dua sampai tiga pekan, tapi ternyata kondisi saya sudah hampir pulih. Saya akan kembali berlatih dalam beberapa hari ke depan," lanjut pemain bertahan asal Slowakia ini.

"Saya berharap bisa segera bermain kembali. Saya mentargetkan sudah pulih dan siap bermain dalam gim persahabatan melawan Galatasaray pada pekan depan."

Sumber : Goal.com

Back to home

Cheat Point blank 24 juli - 26 juli 2011 : Cheat ' wh ' Wallhack D3D Menu


Fiture : 
[+] Chams : CT And Tero
[+ Clean Wallhack + Crosshair

Cara Pakai:
[+] Buka "FastWallhackV2Fix.exe"
[+] Tekan 
Enter
[+] Masukan kode registrasi "
www.nyit-nyit.net" atau "Braham@N3"
[+] Buka PB mu
[+] Start Point Blank
[+] Copy dan paste Password saat notice muncul
[+] Happy Cheating

Credits:

[*] DLL : Prince
[*] Injector With Auto-Hider


Back to home

Liverpool Incar Pemain Muda 16 tahun Pantai Gading : Angban Bekanty Victorien

Liverpool dikabarkan membidik Angban Bekanty Victorien, pemain berusia 16 tahun asal Pantai Gading.
Liverpool dilaporkan tertarik dengan kemampuan yang dimiliki Angban Bekanty Victorien, pemain berusia 16 tahun asal Pantai Gading.
Kabar tersebut diungkapkan presiden klub Stade d'Abidjan, Abi Koffi Richmond. Namun ia menyatakan belum ada kesepakatan yang dicapai dengan Liverpool untuk pemain tersebut.
"Liverpool belum menyetujui apa pun dengan saya, saya juga belum ada kesepakatan tertulis," kata Koffi Richmond, Sabtu (23/7).
"Mereka adalah klub yang bagus, dan dihormati. Saya tak perlu mengatakan bagaimana kerja mereka."
"Saya mendapat kontak dari merela lewat sejumlah agen pemain, tapi bukan hanya mereka yang tertarik untuk pemain ini," tandasnya.

Sumber: Goal.com
Victorien merupakan salah satu pemain yang bersinar di Piala Dunia U-17 bersama dengan Coulibaly Souleymane dan Diarrasouba Drissa. Sebelumnya ketiganya dikabarkan akan mengikuti latihan bersama Stoke City.

 

Jatah Tiket Fans Manchester United Di Anfield Dipotong atau dikurangi ..!!

manchester united fans in FCWC

Fans Manchester United Hanya mendapat jatah tiket tak sampai dua ribu tempat duduk untuk laga di kandang Liverpool musim ini.
 

Manchester United mungkin akan melakoni laga di Anfield di bulan Oktober dalam lanjutan Liga Primer Inggris tanpa pendukung mereka dalam jumlah besar. Soalnya tuan rumah memotong alokasi tiket untuk tim tamu hingga tersisa sepertiganya.

Biasanya fans Manchester United dalam lawatan ke Anfield dijatah 3,015 tempat duduk. Namun untuk musim depan dikurangi hingga hanya tersisa 1,965 kursi.
 
Pihak Liverpool menyatakan pengurangan jumlah tempat duduk untuk fans United itu merupakan upaya memerangi masalah ketegangan antarkelompok suporter.

Laporan dari Ground Safety Advisory Groups menyatakan setelah pertandingan antara kedua tim di bulan April, diketahui potensi adanya ketegangan antara fans Manchester United di Anfield jauh lebih besar ketimbang dengan fans dari klub lain.

Namun keputusan final belum diambil. Anggota dewan kota Liverpool masih akan memutuskan dan semuanya akan diketahui secara publik pada 8 Agustus.
Sumber: goal.com

Back To Home

Cheat Point Blank 3 Oktober 2011: 1 HIT + AWP BRUST



Cara Pakai :
[+] Buka RikiBLiTzV18.4.exe
[+] START PB
[+] Kluar Notice Klick Menggunakan ENTER
[+] Dan Happy Brust + Chain Killer SG

Creator : Riki Nur M.s
Dll By :
[-]Riki Nur M.s
[-]Agung Fahmi Setiawan [KRESS]

Back to home

SS :

Jumat, 22 Juli 2011

Timnas U-19 Pantau Pemain LPI ( Liga Pendidikan Indonesia ) se-Aceh

Banda Aceh(waspada):Pengurus tim sepakbola Arafura Games dari Aceh yang didapuk mewakili Indonesia di ajang Federasi Sepakbola Asia Tenggara (AFF) U-19 di Myanmar Terus Mencari tenaga baru.

Untuk itu, mereka memantau pemain yang sedang pada Liga Pendidikan Indonesia (LPI) se-aceh di Banda Aceh. Semua pemain akan berkumpul pada sabtu(23/7)besok.Kita harapkan pemusatan  latihannya bisa dimulai esok harinya,"papar Zul alfat(Mantan pelatih tim arafura Aceh)

Lebih Lanjut Baca di waspada Online

Sumber: Waspada sport

back to home

Cheat Point blank 22 Juli : 1 hit + wallhack

Download Videonya
dan bisa juga lihat di youtube disini

dan DOWNLOAD CHEATNYA Disni
Nb: jangan lupa instal vcredits x86 ...