Partner

Rabu, 17 Agustus 2011

Jangan Paksakan Suarez, Liverpool .!!!


Raymond Verheijen (PROSHOTS)

Pakar kebugaran Raymond Verheijen menyarankan Liverpool agar tak memaksakan Luis Suarez beraksi di lapangan.
Anjuran tersebut dilontarkan Verheijen, yang juga pernah memberi konsultasi fisik bagi timnas Indonesia, setelah striker Uruguay itu masuk starting line-up Pool di pekan perdana Liga Primer Inggris 2011/12 kontra Sunderland akhir pekan lalu.

Meski sukses menyarangkan gol, keputusan manajer Kenny Dalglish untuk langsung menurunkan Suarez cukup mengejutkan.
Pasalnya, sang bos pernah berkata bakal memberi jatah istirahat ekstra buat Suarez lantaran baru berlaga di Copa America.
Verheijen berharap The Reds tak menyesal di kemudian hari karena opsi yang mereka ambil tergolong riskan dan bisa membuat Suarez terkapar di ruang perawatan dalam waktu lama seperti yang pernah terjadi pada Fernando Torres dan Steven Gerrard.
“Senang melihat orang-orang mempertanyakan krisis cedera yang menimpa klub seperti Man United, Arsenal, dan Everton, Semoga saja problem tersebut segera terselesaikan,” tulis Verheijen via Twitter.
“Selain itu, pendekatan Liverpool FC terhadap Luis Suarez memunculkan banyak pertanyaan. Saya berharap Luis tak akan menjadi Torres atau Gerrard berikutnya,” paparnya.
“Latihan sepakbola adalah bagian terbesar dari jadwal mingguan. Itulah saat cedera rentan terjadi. Para pelatih sebaiknya belajar untuk lebih menyeimbangkan pola latihan mereka,” tutup pelatih fisik timnas Wales itu.
 
Sumber: Goal.com

Selasa, 16 Agustus 2011

yang Tidak Terduga, Menjadi Juaranya...




Jakarta - Mari mencoba menihilkan ketidakmungkinan. Bagaimana jika Liverpool mengakhiri dahaga gelar Liga Inggris-nya musim ini? Atau muncul juara yang tidak disangka-sangka, seperti... Manchester City.

"It's kind of fun to do the impossible," begitu kata tokoh yang berada di balik kelahiran tokoh kartun Mickey Mouse, Walt Disney. Ya, betapa menyenangkan melakukan sesuatu yang mustahil. Sesuatu yang tidak mungkin.

Disney yang menyukai dunia menggambar sejak kecil terbiasa untuk mengaplikasikan imajinasinya menjadi kenyataan. Kenyataan yang diguratkan olehnya dalam goresan tokoh-tokoh kartun yang diciptakannya.

Kita memang tidak akan membicarakan Disney dan imajinasinya di sini, tapi hanya sekadar berbicara mengenai imajinasi itu sendiri. Berimajinasi, berandai-andai bagaimana jika hal-hal yang dianggap mustahil menjadi kenyataan -- seperti bagaimana jadinya bila tim-tim yang tak diunggulkan justru tampil menjadi kejutan.

Atas prestasi jebloknya pada beberapa musim terakhir, Liverpool akhirnya relatif tidak diunggulkan jika dibandingkan dengan Manchester United dan Chelsea. Beberapa punggawa The Reds sendiri sempat mengatakan bahwa target mereka "hanya" sebatas menembus zona Liga Champions kembali.

Tapi, percayakah Anda – terutama pendukung Liverpool – jika 'Si Merseyside Merah' sama sekali tidak memikirkan trofi juara? Yang jelas Steven Gerrard sudah berkali-kali menyiratkan keinginan mengangkat piala yang belum pernah disentuhnya itu. Bisa jadi bohong kalau Liverpool sama sekali tidak berpikir soal trofi.

Andai tampil sebagai juara di akhir masa 38 pekan, Liverpool bakal menyudahi puasa yang sudah berlangsung lebih dari 20 tahun, rekor 19 gelar milik sang rival, MU, hanya berlangsung semusim. Dalglish bakal dielu-elukan, orang yang terakhir kali membawa Liverpool menjuarai Liga Inggris itu telah kembali untuk mengangkat timnya sekali lagi. Return of The King! Sungguh imajinasi yang menyenangkan jika jadi kenyataan, bukan?

Namun, bukan hanya Liverpool yang menginginkan hal seperti itu. Sekitar 35 mil dari Liverpool, di kota Manchester, ada Manchester City yang begitu ingin mendapatkan kegemilangan yang sudah dirasakan rival sekota mereka. City ingin membeli mimpi dengan uang, uang yang kemudian mereka gunakan untuk membangun skuad yang "wah".

Hasilnya memang tidak jelek. Setidaknya anak-anak asuh Roberto Mancini itu sudah menunjukkan bahwa mereka punya kapasitas untuk mengangkat trofi. Piala FA musim lalu adalah buktinya. Terbayang bagaimana jika akhirnya keluar sebagai juara? Sir Alex Ferguson bisa jadi akan semakin terusik dengan 'Si Tetangga Cerewet', dan sebaliknya The Citizens bakal punya rasa pede lebih besar di hadapan The Red Devils.

Tapi, imajinasi takkan berarti apa-apa jika tidak terwujud. Setiap pesepakbola di dunia ini bisa mengimajinasikan trik-trik menawan di dalam benaknya, namun apa artinya jika mereka tak mampu mempraktikannya di lapangan dan menunjukkannya. Apa artinya memimpikan trofi jika tidak bisa mengangkatnya?

Di sinilah bagaimana seorang manajer mengaplikasikan visinya menjadi penting. Dalglish berusaha membuat kedalaman skuad yang cukup supaya Liverpool bisa bersaing sepanjang musim. Maka, dibelilah pemain-pemain yang dinilainya berbakat dan bertalenta seperti Jordan Henderson dan Stewart Downing.

Sedangkan City masih berpedoman pada pembelian nama-nama besar. Dalam pandangan mereka, ini bukan hal yang salah. Toh, langkah seperti ini sudah berhasil membuat mereka mengakhiri puasa trofi sejak 1976. Mancini masih meracik taktiknya dengan mengandalkan pengalaman pemain-pemain top yang dimilikinya. Musim ini didatangkanlah olehnya seorang Sergio Aguero.

Hanya saja, tim-tim lain di luar Liverpool dan City tak serta-merta ongkang-ongkang kaki dengan status unggulan. MU, misalnya, punya tekad untuk semakin menebalkan status sebagai raja dengan meraih titel ke-20. Sir Alex punya kepercayaan besar pada pemain-pemain muda yang menghuni timnya, yang sudah solid sejak musim lalu. Plus, 'Setan Merah' kini dikabarkan kian dekat untuk mendapatkan Wesley Sneijder. Sir Alex tidak mau main-main dalam memperkuat skuadnya.

Di kubu lain, Chelsea menaruh kepercayaan besar pada sosok Andre Villas-Boas. The Blues tidak (atau belum) melakukan pembelian yang istimewa selama bursa transfer musim panas. Tapi, Villas-Boas cukup percaya diri bisa membangkitkan kembali potensi yang ada di dalam skuadnya. Ia tahu, nama-nama seperti Didier Drogba, John Terry, dan Frank Lampard, meski sudah mulai masa senja karier, masih cukup mumpuni untuk bersaing di liga domestik. Tinggal bagaimana ia memoles mereka menjadi segar kembali.

Dengan latar belakang tekad yang berbeda, setiap klub bakal mulai bersaing di Premier League mulai akhir pekan ini. Seru? Pasti! Tapi, siapa yang akan keluar sebagai juara? Nantikan saja, sembari meniadakan ketidakmungkinan itu sendiri. Dijamin, pasti lebih seru.


==
* Penulis adalah wartawan detiksport, beredar di dunia maya dengan akun twitter @rossifinza

Jumat, 12 Agustus 2011

Piala Liga : Liverpool Jumpa Exeter di Babak Kedua



London - Salah satu klub papan atas Liga Inggris, Liverpool, sudah harus memainkan laga di babak kedua Piala Liga. Dari hasil pengundian, The Reds dipertemukan dengan klub League One Exeter.

Dalam pengundian yang dihelat, Kamis (12/8/2011) dinihari WIB, Liverpool akan bertamu ke Exeter di St James Park pada 22 Agustus mendatang atau dua hari setelah laga kontra Arsenal di pekan kedua Liga Inggris.

Terakhir kali Liverpool harus bermain di babak kedua Piala Liga adalah musim 1999 dan karena musim ini tak berkompetisi di Eropa, maka mereka bermain sejak fase ini. Musim lalu juara tujuh kali Piala Liga ini takluk di babak ketiga dari Northampton.

Tim Premier League lain yang sudah harus turun di babak kedua adalah Newcastle United yang akan melawan Scunthorpe. Sementara Aston Villa menantang Hereford United dan Everton menjamu Sheffield United.

Tiga tim promosi Premier League, yakni Swansea, Norwich City dan Queens Park Rangers akan menghadapi Shrewsbury Town, Rochdale dan MK Dons.

Pemenang dari 24 partai itu akan masuk ke babak ketiga dan akan diundi dengan tujuh tim lain termasuk juara bertahan Birmingham City yang lolos otomatis.

Kamis, 04 Agustus 2011

Geliat 'Si Merah' di Bursa Transfer Puaskan Dalglish








Tak seperti beberapa musim sebelumnya saat masih dipegang Tom Hicks dan George Gillet, Liverpool sepertinya kali ini tak mengalami kesulitan dana untuk mendatangkan pemain. Hal yang mungkin jadi penghalang hanyalah mereka tak bermain di kompetisi Eropa.

Namun sejauh ini mereka sudah mendatangkan empat pemain yakni Jordan Henderson, Charlie Adam, Stewart Downing dan Alexandre Doni. Total pembelanjaan sudah mencapai sekitar 50 juta poundsterling dan Liverpool baru menjual Paul Konchesky serta Milan Jovanovic.

Langkah Liverpool tak akan berhenti di situ saja sebab mereka diprediksi beberapa pemain, akan didatangkan untuk memperkuat lini belakang. Di antaranya Jose Enrique, Alvaro Pereira, Marcel Jansen, Gary Cahill dan Diego Godin.

Bursa transfer yang akan berakhir 31 Agustus besok akan jadi jawaban siapa pemain baru yang akan diboyong ke Anfield. Namun apa yang sudah dilakukan pemilik klub sejauh ini nyatanya memuaskan Dalglish.

Dengan komitmen penuh dari Henry dan Fenway Sports Group (FSG), Liverpool akan dapat suntikan moral demi bangkit kembali musim depan.

"Kami bersikap dengan penuh tanggung jawab di bursa transfer dan begitupun ke pemilik kami yang kami respek karena telah dengan fantastis mendukung secara finansial selama jendela transfer," puji Dalglish di Guardian.

"Jika ada pemilik yang lebih baik yang mana mendukung penuh seperti John Henry, lalu mereka telah melakukan suatu hal yang sangat baik pada diri mereka karena dukungan mereka sangat fantastis," sambungnya.

"Sangat impresif jika mereka tidak ragu mengeluarkan uang untuk pemain yang kami minta. Hal yang terpenting bagi kami adalah mendapatkan pemain dan membawa pemain bagus ke sini," tuntas pria asal Skotlandia.

Dalglish Tak Pusingkan Hasil Pramusim

Kenny Daliglish




Liverpool mengawali pramusimnya di Benua Asia saat menghadapi Guangzhou XI dan Malaysia XI. Di dua laga itu The Reds menang 4-3 dan 6-3.

Merekapun kembali ke Eropa dan menjalani tiga laga di kandang lawan, Liverpool kalah 0-3 dari Hull City dan Galatasaray serta bermain imbang 3-3 lawan klub Norwegia Valerenga.

Ujicoba terakhir adalah kontra Valencia akhir pekan ini di Anfield. Hasil yang didapat nanti boleh jadi akan jadi tolak ukur bagaimana kesiapan The Anfield Gank menghadapi musim baru.

Jika dilihat dari pembelian yang sudah dilakukan Liverpool, memang Dalglish belum menyentuh sisi pertahanan yang kebobolan 15 gol dari lima laga yang sudah dilalui. Ada beberapa nama pemain yang diisukan akan dibeli, seperti Jose Enrique, Alvaro Pereira, Marcell Jansen dan Diego Lugano.

Tapi Dalglish tak mau terburu-buru dan malah tidak terlalu mengkhawatirkan penampilan Liverpool yang masih belum maksimal. Apa yang akan ditampilkan saat musim baru bergulir nanti diyakini akan berbeda dari yang di pramusim.

"Kami tidak berkeberatan berbicara mengenai klub kami sendiri namun kami tidak ingin berbicara mengenai kluib lain dan juga pemain yang lain," tukas Dalglish seperti dilansir Guardian.

"Pra musim bukanlah barometer. Anda bisa membuat penilaian Anda. Kami tahu kami masih para pemain yang akan kembali dan itu penting untuk kami. Jika mereka kembali, maka itu akan seperti pembelian baru," tutup pria asal Skotlandia.

Downing Tak Mau Terbebani dengan Harga Transfernya

Stewart Downing
 
Liverpool - Stewart Downing bertekad tidak membiarkan harga transfernya yang cukup besar membebani dia. Ia hanya ingin tampil sebaik mungkin di musim debutnya bersama Liverpool.

The Reds harus merogoh kocek sebesar 20 juta poundsterling (sekitar Rp 277 miliar) untuk mendatangkan Downing dari Aston Villa, di mana ia terpilih sebagai pemain terbaiknya pada musim lalu.

Pembelian Downing menjadi yang ketiga yang dilakukan Liverpool di bursa transfer musim panas. Sebelumnya The Anfield Gank memboyong Jordan Henderson, Charlie Adam sedangkan yang teraktual adalah Alexander Doni.

"Ini tentang memilihku di mana aku selesai musim lalu dengan Aston Villa, membawa penampilanku dan tidak melakukan sesuatu yang beda. Hanya karena harga transfer (yang besar), bukan berarti aku harus berubah," ucap winger berusia 27 tahun ini di Sporting Life.

"Aku akan membawa penampilanku di Aston Villa, apakah itu di kiri atau kanan. Aku tidak yakin di mana manajer ingin memainkanku aku cuma ingin main bagus untuk Liverpool."

"Musim lalu mungkin jadi penampilanku yang paling konsisten dan aku ingin itu berlanjut. Secara pribadi, ini musim besar untukku dan untuk klub, aku juga ingin kembali ke timas Inggris. Semoga Liverpool bisa melihat performa terbaikku," harap Downing.

Martin Skrtel Absen Di Awal Musim

Martin Skrtel






Skrtel musim lalu adalah satu-satu pemain selain kiper Pepe Reina, yang bermain full selama 38 pekan. Namun ia nyatanya harus melewatkan tur pramusim Liverpool ke Asia karena bermasalah dengan betisnya.

Hingga saat ini ia tengah menjalani pemulihan. Namun kabar terbaru menyebut jika bek berusia 27 tahun itu mendapat cedera baru lagi pada kakinya.

Hal yang mana membuatnya absen dari laga internasional bersama Slovakia pekan depan melawan Austria. Peluangnya bermain bersama Liverpool di pekan perdana kontra Sunderland 13 Agustus besok juga diragukan.

Cederanya Skrtel ini pun jadi kabar buruk bagi Kenny Dalglish karena lini pertahanan Liverpool di pramusim masih bermasalah, karena kebobolan 15 gol di lima laga terakhirnya.

"Saya menderita cedera lagi pada hari Jumat lalu. Saya merasa sangat sakit di kaki saya, jadi saya kembali mengunjungi dokter untuk menerima perawatan," tukas Skrtel di Click Liverpool.

"Saya tidak tahu penyembuhannya akan memakan waktu berapa lama. Saya akan melakukan yang terbaik untuk kembali secepatnya," tandas Skrtel.

Rabu, 03 Agustus 2011

4 September Di GBK : Legenda MILAN vs Legenda INDONESIA






Jakarta - Awal bulan depan ada "hiburan" Lebaran khusus untuk pecinta sepakbola di tanah air. AC Milan akan membawa pemain-pemain legendarisnya untuk bertanding mengumpulkan dana amal di Indonesia.

Diprakarsai oleh PT. Asia Sport Development (ASD), klub raksasa Italia itu akan membawa banyak mantan pemain topnya ke Jakarta, dan akan bertanding melawan All Star Legends di Stadion Gelora Bung Karno pada 4 September mendatang.

Pemain-pemain legendaris yang digabungkan dalam skuad bertajuk AC Milan Glorie itu antara lain Franco Baresi, Alessandro Costacurta, George Weah, Daniele Massaro, Serginho, Nelson Dida, Marcos Cafu, dan lain-lain.

Dari pihak legenda Indonesia, yang akan berpartisipasi antara lain Hendro Kartiko, Yeyen Tumena, Ricky Yacobi, Rully Nere, Ponaryo Astaman, dan Kurniawan Dwi Julianto.

"Kami mencoba ingin membuat libur lebaran menjadi berbeda. Maka kami melakukan inovasi dengan menyelenggarakan pertandingan amal ini dan menjadi tolak ukur bagi kami, bahwa melalui sepakbola kami berbuat lebih bagi kemanusiaan," tukas Chairman PT ASD Iqbal Alan Abdullah.

Hasil penjualan tiket nantinya akan disisihkan sebesar 100 ribu euro, yang akan dibagikan sama rata 50 ribu euro untuk Indonesia dan Jepang, dalam program Asia Disaster Relief Tour.

"AC Milan Glorie sangat senang datang ke Asia, tempat yang indah dengan orang-orang yang menyenangkan yang menyukai Milan. Kami berharap bisa memberikan sedikit kebahagiaan bagi mereka yang baru saja mengalami penderitaan," ujar Baresi dalam tele wicara via video call di Ruang VIP GBK, Senayan, Rabu (3/8/2011) sore WIB.

"Saya pernah ke Jakarta tahun kemarin dan saya lihat ada banyak suporter Milan di sana. Jadi saya harap mereka semua datang ke pertandingan nanti. Saya akan senang sekali menjadi kapten tim ini. Semoga kami bisa menyajikan pertandingan yang menghibur," sambung Baresi.

Dalam telekonferensi tersebut Massaro, yang juga akan hadir di Jakarta, berjanji akan merayu eks kapten Milan lainnya, Paolo Maldini, agar ikut dalam kunjungan ke Indonesia.

Tiket pertandingan akan dijual serentak pada hari ini melalui tiket box di Gelora Bung Karno dan sejumlah online yaitu Tiku.co.id, Rajakarcis.com, ibudibjo.com, plasa.com dengan harga sebagai berikut:

VIP Barat: Rp 1.250.000
VIP Timur: Rp. 750.000
Kategori 1: Rp 150.000
Kategori 2: Rp 100.000
Kategori 3: Rp. 50.000

14 Agustus, Indonesia Akan Ujicoba di Malaysia

Jakarta - Beberapa negara muncul dalam rencana pertandingan ujicoba timnas Indonesia guna mempersiapkan diri menghadapi lanjutan babak kualifikasi Piala Dunia 2014. Yang sudah pasti adalah melawan Malaysia.

Laga persahabatan itu akan digelar di Kuala Lumpur pada 14 Agustus. Kali terakhir Indonesia dan Malaysia berhadapan adalah di final Piala AFF akhir tahun lalu. Kalah 0-3 di leg pertama di Bukit Jalil, Indonesia cuma menang 2-1 di leg kedua di Senayan.

Dijelaskan Ketua Umum PSSI Djohar Arifin Husin, Rabu (3/8/2011), semula partai ujicoba itu diusulkan digelar di Stadion Gelora Bung Karno pada 10 Agustus. Tapi karena Malaysia punya agenda juga melawan Oman, maka Indonesia-lah yang bertandang.

"Mereka tidak siap. Jadi, kita yang ke sana pada 14 Agustus," tutur Djohar kepada wartawan di kantor PSSI.

Selain Malaysia, seperti telah diberitakan sebelumnya, Korea Utara masuk dalam daftar calon lawan tim Indonesia di bulan ini. Yordania dan Australia juga dijajaki untuk menjadi sparring partner. Namun, keputusan akhir diserahan pada pelatih Wim Rijsbergen.

"Kita serahkan semua pada pelatih. Kita punya rencana-rencanya Kita turuti keinginannya," tukas Djohar.

Ruben Wuarbanaran dan Diego Michiels telah resmi menjadi Warga Negara Indonesia

Ruben Wuarbanaran

Dua pemain keturunan Indonesia-Belanda yaitu Ruben Wuarbanaran dan Diego Michiels akhirnya sudah resmi menjadi Warga Negara Indonesia (WNI), setelah sebelumnya diambil sumpah oleh Kementerian Hukum dan HAM.

Deputi Bidang Teknis Badan Tim Nasional Iman Arif membenarkan hal tersebut dan mengungkapkan bahwa kedua pemain tersebut telah diambil sumpahnya pagi tadi (03/08)
 
Selain pengambilan sumpah yang dihadiri pula oleh Menteri Hukum dan HAM Patrialis Akbar, kedua pemain keturunan itu juga menyanyikan lagu Indonesia Raya dan melafalkan Pancasila.

"Tadi pagi mereka telah disumpah menjadi WNI," katanya dengan singkat.

Menurut Iman, kedua pemain naturalisasi yang berposisi sebagai bek tersebut akan memperkuat Pelita Jaya Jawa Barat musim depan. Namun, saat ini mereka masih menunggu keputusan mengenai format kompetisi yang baru.

Dengan demikian, setelah menjadi WNI maka Ruben dan Diego berpeluang besar memperkuat timnas, baik U-23 maupun senior karena telah masuk dalam daftar seleksi yang dikeluarkan oleh Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas (Satlak PRIMA) untuk SEA Games 2011.